Buka Sarasehan dan Diskusi Pengelolaan Sampah Pondok Pesantren

MALANG - Bupati Malang, Drs. H. M. Sanusi, M.M membuka acara Sarahsehan dan Diskusi Pengelolaan Sampah Pondok Pesantren, dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) Tahun 2020 di Ruang Anusapati, Pemerintah Kabupaten Malang, Rabu (12/2) pagi. Kegiatan yang digagas Pemerintah Kabupaten Malang melalui Dinas Lingkungan Hidup ini tergelar dalam upaya pengelolaan sampah dan pelestarian lingkungan hidup, pelibatan masyarakat, swasta dan lembaga pendidikan, serta pemerintah menjadi aspek yang penting.

Pemkab Malang berupaya untuk merangkul seluruh elemen pembangunan dan pada kegiatan ini lebih menitik-beratkan pada pengelolaan sampah yang ada pondok pesantren yang ada di wilayah Kabupaten Malang. Kegiatan sarahsehan dan diskusi ini merupakan salah satu wadah dalam rangka komunikasi dan koordinasi, sekaligus mencari solusi atas berbagai problematika terkait pengelolaan sampah terutama di lingkungan pondok pesantren.

''Kegiatan seperti ini juga dimaksudkan untuk membuka kesadaran kita semua akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan, melalui penguatan peran pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan yang punya andil besar dalam pembangunan bangsa. Pondok pesantren mampu bertransformasi menjadi lembaga pendidikan bernuansa Islami yang semakin maju. Ada perluasan dimensi keilmuan yang menjadikan eksistensi pondok pesantren semakin meningkat dari waktu ke waktu," terang Bupati Malang dalam arahannya.

Pria ramah yang akrab disapa Pak Sanusi ini berharap, di lingkup Kabupaten Malang, pondok pesantren mampu tampil dan memberikan kontribusi yang positif dalam rangka mewujudkan target pembangunan daerah. Seirama program pelestarian lingkungan hidup di Kabupaten Malang, beliau menegaskan, tentunya ada harapan besar agar pondok pesantren juga memiliki kesadaran, dan kemandirian, serta kemampuan untuk menyelenggarakan pengelolaan sampah secara terpadu dan berkelanjutan. Selain itu, pondok pesantren harus mampu memperhatikan pletakan dasar pemikiran dan kepedulian terhadap kelestarian lingkungan, khususnya kepada para santri.

''Para santri inilah yang nantinya akan meneruskan tonggak perjuangan terhadap upaya pelestarian lingkungan, agar kerusakan alam dapat diminimalisir demi kehidupan seluruh umat manusia di masa sekarang dan di masa depan. Semoga dari sarahsehan dan diskusi ini akan tercipta kesamaan persepsi dalam penyelenggaraan pengelolaan sampah di lingkungan pondok pesantren, mengingat pentingnya fungsi dan manfaat kelestarian lingkungan bagi keberlangsungan hidup. Sudah sepatutnya kita secara bersama-sama menjaga dan memelihara kekayaan alam yang kita miliki, melestarikan, dan mengembangkan, serta memanfaatkannya secara bijak, efektif dan efisien," harap Pak Sanusi. (humas/poy)

Share this Post: